Copyright © Days Journal
Design by Dzignine
Senin, 13 Oktober 2014

Apa aku sudah terlihat bahagia?

apa aku sudah terlihat bahagia?

Pertanyaan itu mengakhiri pembicaraan ngalor ngidul nya barusan tadi. Cerita lucu, nostalgia, sampai harapan dan impian yang ingin kamu raih. Sudah 8 bulan kamu disini, meninggalkan keluarga di jawa tengah sana. Meninggalkan karir yang gemilang di instansi swasta untuk memulai hidup sebagai PNS di kota ini. Tempat yang sama sekali berbeda dengan tempat asalmu, baik budaya dan tipikal manusianya.

Namanya juga tempat baru, perjuangan harus dimulai dari nol. Bagi orang2 yang belum pernah mengecap zona aman mungkin perlakuan sebagai orang baru itu biasa. Tapi lingkungan yg baru ini kau dapati sangat berbeda dengan lingkunganmu dulu yang Agamis,alim dan tepo sliro. Kamu mendapati masalah-masalah klasik dalam organisasi dan banyak masalah lain.

Sebelumnya kamu begitu pesimis. Kapan aku bisa pulang, kapan aku bisa mutasi? Sepertiny itu topik favorit kita kalau sudah asyik bercurhat2 ria di kamar atau asrama dulu saat prajab. Perlahan lahan kita menyadari bahwa segala sesuatu yang kita jalani sekarang tidak berarti apa-apa kalau hati kita belum dilingkupi keikhlasan. Keikhlasan dan kebahagiaan dalam mengabdi untuk mencerdaskan anak bangsa.


Sudah lama kita tidak bertemu. Yang aku tahu kamu begitu aktif mengupload foto-foto berbagai kegiatanmu. Foto-foto yang menampakkan raut muka bahagiamu. Mungkin akhirnya kamu sudah move on dari masa lalu, pikirku.

Tapi hari ini kamu datang dan menceritakan semuanya. Cerita yang membuatku kehabisan kata-kata untuk sekedar berkomentar. Cerita yang mungkin tidak kamu ceritakan pada keluargamu karena kamu takut mereka khawatir. Itu sebabnya kamu selalu upload foto-foto ceria, foto-foto yang menampakkan kalau kamu sudah bahagia di tanah perantauan ini. Foto-foto yang bisa membuat mereka yang peduli padamu bernafas lega setelah melihatmu baik-baik saja.

"Jadi, apa aku sudah terlihat bahagia..?" Tanyamu..

Maaf teman, aku harus jujur padamu, bagiku..pertanyaanmu itu terdengar seperti..

"Apakah aku sudah berhasil menipu semua orang dengan menampakkan diri bahwa aku bahagia?"

Kamu terdiam..kemudian bulir-bulir air hangat mulai menggenang. Tidak apa teman, mungkin butuh waktu, yang pasti akan selalu ada teman, keluarga, dan Allah yang selalu mendukungmu. Semoga kemudahan dan kebahagiaan segera menghampirimu. Aamiin..


.ajeng.
posted from Bloggeroid

4 komentar:

  1. yah, bener juga..kadang kebahagiaan di sosmed bisa berarti kesedihan yang disembunyikan....

    semangatt buat temen kamu bu...everything will be okay... bisa baca postinganku yang itu.. *sekalian promo.

    BalasHapus
  2. iya bu jangan jadikan sosmed sebagai persona :)

    BalasHapus

Tinggalkan komentarmu ya..^_____^