Saya punya hobi baru beberapa bulan ini. Hobi yang mungkin agak aneh untuk ‘mbak-mbak’ kebanyakan…makan sendirian di warteg atau gerobak pinggir jalan. Banyak warteg-warteg dan gerobak yang saya sasar. Kebanyakan di lingkup kompleks rumah, di sekitar Perum Sawojajar. Entah bagaimana awalnya saya memulai hobi ini. Saya memang penggemar makanan berbahan dasar mie, terutama pangsit dan bakmie. Di Malang, ada beberapa warung atau resto yang menyediakan pangsit yang menurut saya paling enak se-Malang *lebay. Tapi semua lokasinya sangat jauh dari rumah dan kalau sewaktu-waktu ingin tidak bisa serta merta langsung kesana. Berbekal alasan itu, saya trial error mencari pangsit enak di sekitar komplek rumah. Dengan siapa saya ber-trial error-ria? Dengan baju yang melekat di badan dan dompet di saku. haha. Saya lebih suka makan di warung atau gerobak. Karena irit? iyaa..dan suasananya lebih akrab karena kita bisa berinteraksi dengan berbagai macam orang.
Tampilkan postingan dengan label gerobak. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gerobak. Tampilkan semua postingan
Rabu, 18 September 2013
Doa dari Seorang Asing
Kebahagiaan itu sederhana. Sesederhana saat kita mendapat senyuman dari orang lain yang tidak kita duga. Atau mengetahui ada orang yang sama sekali asing ternyata menunggu kehadiran kita.
Saya punya hobi baru beberapa bulan ini. Hobi yang mungkin agak aneh untuk ‘mbak-mbak’ kebanyakan…makan sendirian di warteg atau gerobak pinggir jalan. Banyak warteg-warteg dan gerobak yang saya sasar. Kebanyakan di lingkup kompleks rumah, di sekitar Perum Sawojajar. Entah bagaimana awalnya saya memulai hobi ini. Saya memang penggemar makanan berbahan dasar mie, terutama pangsit dan bakmie. Di Malang, ada beberapa warung atau resto yang menyediakan pangsit yang menurut saya paling enak se-Malang *lebay. Tapi semua lokasinya sangat jauh dari rumah dan kalau sewaktu-waktu ingin tidak bisa serta merta langsung kesana. Berbekal alasan itu, saya trial error mencari pangsit enak di sekitar komplek rumah. Dengan siapa saya ber-trial error-ria? Dengan baju yang melekat di badan dan dompet di saku. haha. Saya lebih suka makan di warung atau gerobak. Karena irit? iyaa..dan suasananya lebih akrab karena kita bisa berinteraksi dengan berbagai macam orang.
Dari beberapa warung yang saya datangi, ada satu gerobak pangsit di sebelah TELKOM Sawojajar yang jadi favorit saya. Pertemuan saya dengan Gerobak pangsit yang disupiri oleh seorang bapak tua berumur sekitar 60-an itu kalau tidak salah saat pulang dari Kampus, seusai bimbingan skripsi di awal tahun 2013. Awalnya saya bungkus bawa pulang. Ternyata citarasa pangsit itu pas dengan selera saya, jadilah saya langganan beli pangsit disana. Gerobak pangsitnya seperti gerobak-gerobak pangsit PKL pada umumnya. Gerobak itu menempati spot dagang sayur.
Saya punya hobi baru beberapa bulan ini. Hobi yang mungkin agak aneh untuk ‘mbak-mbak’ kebanyakan…makan sendirian di warteg atau gerobak pinggir jalan. Banyak warteg-warteg dan gerobak yang saya sasar. Kebanyakan di lingkup kompleks rumah, di sekitar Perum Sawojajar. Entah bagaimana awalnya saya memulai hobi ini. Saya memang penggemar makanan berbahan dasar mie, terutama pangsit dan bakmie. Di Malang, ada beberapa warung atau resto yang menyediakan pangsit yang menurut saya paling enak se-Malang *lebay. Tapi semua lokasinya sangat jauh dari rumah dan kalau sewaktu-waktu ingin tidak bisa serta merta langsung kesana. Berbekal alasan itu, saya trial error mencari pangsit enak di sekitar komplek rumah. Dengan siapa saya ber-trial error-ria? Dengan baju yang melekat di badan dan dompet di saku. haha. Saya lebih suka makan di warung atau gerobak. Karena irit? iyaa..dan suasananya lebih akrab karena kita bisa berinteraksi dengan berbagai macam orang.