Ingin share cerita sekalian minta pendapat teman-teman tentang pengalaman yang aneh dan membuat galau seputar gratifikasi.
Tahu arti gratifikasi? aku juga baru tahu beberapa minggu yang lalu pas bincang2 mengenai kasus nazaruddin. Bagi yang belum tahu, gratifikasi adalah “voluntarily given reward or recompense for a service or benefit” yang dapat diartikan sebagai sebuah pemberian yang diberikan atas diperolehnya suatu bantuan atau keuntungan. Jadi apa hubungannya gratifikasi dengan aku? begini ceritanya..
Suatu hari yg agak mendung..*mulai ga jelas.. aku diberi tugas sama mbak redaktur majalah kampus untuk membuat berita mengenai salah satu jurusan di suatu fakultas (disamarkan untuk melindungi privasi orang yg terlibat dalam cerita ini). Sebelum hari itu, aku sudah sempat cari info, tapi ternyata hari itu ada acara besar yang terkait dengan berita yang mau aku tulis dan dihadiri oleh pejabat2 kampus plus banyak wartawan korannya. Tapi karena suatu sebab acaranya dibatalkan karena ketidakhadiran suatu pihak. Bingung membaca tulisanku? yah, apa boleh buat, ga boleh menyebut nama sih, jadinya malah sulit dipahami..
Daripada ga dapat apa-apa, akhirnya aku mencari sumber wawancara ke ketua jurusannya. Sebut saja namanya pak B (bukan Bunga..). Setelah tanya sana-sini akhirnya aku menemukan beliau sedang bersama dosen-dosen lain. Pas mau ketuk pintu aku ga sengaja mendengar *alias nguping..pembicaraan mereka yang intinya mereka kecewa dengan salah seorang yang seharusnya berperan penting dalam kegiatan hari itu yang akhirnya mengakibatkan ter-cancelnya seluruh kegiatan. Memang levelnya bukan kegiatan mahasiswa lagi, jadi banyak juga persiapan yang akhirnya sia-sia
Lanjut,..daripada nguping akhirnya aku masuk dan memperkenalkan diri. Nekat banget ya, benar-benar ga liat kondisi…tapi demi berita harus nekat.. . Di luar dugaan..*kirain bakal diusir..Pak B menyambut dengan baik. Mudah sekali menggali informasi dari beliau. Bahkan beliau sempat curhat mengenai gagalnya kegiatan hari itu. Dan berjanji akan memberitahu saat kegiatan pengganti dilaksanakan beberapa minggu kemudian. Semacam, seharusnya aku yang cari tahu…bukan Kajurnya yang repot-repot menghubungiku. Setelah kira-kira 1/2 jam ngomong-ngomong, aku pamit pulang..*mau pergi ke Perpus Umum…
Hampir klimaks,,. Begitu aku ijin, Pak B ngomong..”Oh, tunggu sebentar mbak.” Yasudah, aku menunggu sambil ngambil pamflet mengenai kegiatan hari itu untuk bekal nulis. Ga berapa lama, Pak B keluar dan memberikan beberapa pamflet dan bilang terima kasih banyak karena sudah datang padahal acaranya ga terlaksana. *mungkin kasian melihatku yang belum makan ini harus naik berlantai-lantai untuk sampai di tempat acara. Padahal aku juga datangnya telat…Maaf ya Pak..
Sampai di PU (Perpustakaan Umum Kota Malang), aku baca pamflet-pamflet yang tadi diberikan Pak B. Pas buka-buka, aku lihat ada 1 pucuk
Tanpa babibu, amplop itu langsung kujejalkan ke tas dan pulang. Beberapa hari rasanya seperti jadi seorang tersangka tindak kriminal. Berhubung setelah kejadian aku pergi ke luar kota, niat untuk mengembalikan jadi tak terlaksana. Itu uang dalam rangka apa? ko dikasi ke aku? Gimana kalau tiba2 ada yang memfoto dan aku diperkarakan? Aku merasa seperti Pak Susno Duadji yang menerima aliran uang dan akhirnya masuk penjara 3,5 tahun dengan tuduhan gratifikasi. Seperdugaanku *bahasa apa ini… sepertinya pak B memberi fee agar nantinya aku menulis berita dengan sebaik-baiknya. Tapi ya ga perlu ngasih uang pak, aku kan sudah dapat HR dari majalahnyaa..
Dari beberapa orang yang aku mintai pendapat :
I : Beneran? ngomong-ngomong kapan majalah kampus buka perekrutan, aku mau daftar! * sepertinya dia tidak ok..
A : Ah, itu kan cuma ungkapan terima kasih, beda sama suap, kalau suap itu kan kedua belah pihak secara terang-terangan tahu apa tujuan dan apa yang harus dilakukan di balik pemberian uang. Kan cuma ungkapan terima kasih, Tenang ajalah, lagian cuma ‘uang biru’, kecil itu mah, masih kalah sama Nazarudding bung… * tenang dari hongkong..
Beberapa sumber yang aku cari mengenai gratifikasi malah memperburuk keadaan, disitu jelas-jelas ditulis..
“…di kalangan privat pun larangan juga diberikan, contoh pimpinan stasiun televisi swasta melarang dengan tegas reporter atau wartawannya menerima uang atau barang dalam bentuk apa pun dari siapapun dalam menjalankan tugas pemberitaan. Oleh karena itu gratifikasi harus dilarang bagi birokrat dengan disertai sanksi yang berat (denda uang atau pidana kurungan atau penjara) bagi yang melanggar dan harus dikenakan kepada kedua pihak (pemberi dan penerima).”
*pingsan.…
Sampai sekarang si amplop beserta isinya masih teronggok di lemari buku. Daripada dosa kalau dipakai. Emang sih, nominalnya kecil, dan bukan saingannya Nazaruddin dkk. Bukan masalah nominalnya, tapi lebih ke arah ketakutan akan tergoyahnya motivasiku untuk menulis dan ketakutan akan sedikit demi sedikit menjadi orang-orang seperti Gayus dkk.
Jadi gimana menurutmu??
nice post.lam kenal
BalasHapusditunggu kunjungan baliknya ;)
menarik tentang gratifikasi yang dibahas disini ..
BalasHapushmb , #mikir# , mungkin si biru yang sekarang ada dilemari kamu itu bukan bagian dari apa yang disebut gratifikasi .
soalnya , kalo menurut sudut pandangku sendiri niy yaa , gratifikasi kan semacam 'ucapan terimakasih' karena kita dianggap 'membantu' orang yang 'tidak seharusnya' dibantu . nah kamu ke aara itu kn bukan atas permintaan si kepala kajur tapi emang tugas , kalo pada ending cerita beliau kasih biru biru yaa itu bukan semacam gratifikasi .. ^^
tpi kembali lagi pada peraturan diorganisasi kamu itu , boleh ga reporter/ peliput berita menerima 'apapun' dalam bentuk 'apapun' dari pihak yang diliput ..
@dedy: hoo, makasi y pendapatnya, ini dy yg menenangkan jiwa..
BalasHapus"gratifikasi kan semacam 'ucapan terimakasih' karena kita dianggap 'membantu' orang yang 'tidak seharusnya' dibantu . nah kamu ke aara itu kn bukan atas permintaan si kepala kajur tapi emang tugas , kalo pada ending cerita beliau kasih biru biru yaa itu bukan semacam gratifikasi .. ^^"
sama sama .. :)
BalasHapuseh tampaknya aku menemukanmu dfacebook .. :p
Akhirnya jadi dikembalikan atau gimana tuh, dan jadi ngeliput acara sebenarnya ga??
BalasHapuskunjungan sob ..
BalasHapusbagi" kalimat motivasi sob ..
hanya terdapat tiga warna,sepuluh bilangan, dan tujuh not;hal yang terpenting adalah bagaimana kita memanfaatkannya.
di tunggu kunjungan balik nya sob .. :)