Copyright © Days Journal
Design by Dzignine
Jumat, 05 Oktober 2012

Latihan Menulis Gaya Feature :D

mencoba menulis gaya feature..
artikel ini rencananya dimuat di Majalah Komunikasi edisi 282 yang akan datang..
Baru kali pertama kali bikin untuk dimuat di majalah,
sepertinya agak aneh.. :'|
mohon kritik dan sarannya ya.. :D
 

Sisi Menarik di Hari Wisuda


Hari itu gedung yang bercat kuning itu terlihat penuh sesak. Hilir mudik orang-orang berpakaian kebaya yang dibalut dengan toga terlihat keluar masuk gedung. Suatu momen kemenangan bagi para mahasiswa sedang dihelat disana. Wisuda memang merupakan momen puncak dari perjuangan mahasiswa selama menempuh pendidikan di Universitas. Begitu pula yang tampak di Universitas Negeri Malang pada hari Sabtu 15 September 2012. Rona-rona kebahagiaan  dan senyum mengembang menghiasi raut muka para wisudawan dan wisudawati hari itu. Hawa di dalam Gedung Cakrawala yang semakin panas saat hari menginjak siang tidak menyurutkan semangat wisudawan. Benak mereka tidak karuan menunggu namanya dipanggil menuju ke panggung untuk pengukuhan kelulusan mereka. Suatu kebanggaan tersendiri bagi para wisudawan. Begitu pula dengan orang tua wisudawan yang duduk di tribun.
“Itu anak saya, sebentar lagi maju ke panggung, ” ucap Ibu Adminah dengan semangat pada kru Majalah Komunikasi UM.
Perbincangan pun sempat terputus sesaat saat pensiunan guru SD di Blitar ini berusaha mencari sosok anaknya, lulusan Program Doktor Sastra Inggris.
“Rencananya bulan depan dia akan pergi ke India, ” tambah Ibu Adminah lagi.
Matanya berkaca-kaca menunjukkan kebanggaan terhadap anak keduanya itu. Usianya yang sudah memasuki tahun ke 70 tidak menyurutkan semangat beliau menghadiri wisuda anaknya. Perasaan haru pun menyeruak saat beliau menceritakan mengenai background keluarganya yang berkecukupan namun dapat mengantar ketujuh anaknya hingga tingkat Universitas.
            Ibu Adminah memang hanya satu diantara ribuan orang tua lain yang berada di Graha Cakrawala hari itu. Namun perasaan mereka sama, senang, bangga, dan haru melihat pencapaian anak mereka. Tidak hanya di dalam gedung Graha Cakrawala, raut-raut bahagia juga terlihat di muka para keluarga wisudawan yang berada di luar gedung. Karena keterbatasan undangan, mereka terpaksa mengikuti jalannya wisuda melalui televisi yang telah disediakan. Mereka tidak segan untuk duduk leyehan di lantai serambi Graha Cakrawala. Suasana yang sangat ramai dan hawa panas tidak mengurangi minat para keluarga dan teman wisudawan untuk menyimak acara wisuda di televisi.
Wisuda hari itu juga dimanfaatkan oleh sebagian orang untuk mengais rezeki. Jalan Gombong yang biasanya lengang, hari itu penuh sesak oleh penjual kaki lima seolah-olah sedang ada pasar disana. Tidak mau kalah, banyak pula fotografer yang membuka studio foto dadakan. Selain makanan dan minuman, buket bunga dan boneka juga tersedia di sepanjang Jalan Gombong. Boneka Barbie yang berpakaian toga itu laris manis bak kacang goreng dibeli oleh para orang tua dan kerabat sebagai hadiah bagi para wisudawan. 
Namun ternyata tidak hanya warga umum, mahasiswa UM sendiri pun banyak yang menjajakan barang jualan mereka.Salah satunya adalah Mifta dari PLB (Pendidikan Luar Biasa) beserta teman-teman satu kosnya yang berjualan buket bunga.
“Kami berjualan sejak jam 6 tadi pagi. Sampai sekarang ada sekitar 30 orang yang membeli buket bunga kami,”ujar Mifta yang juga diamini teman-temannya.
Mahasiswa aktif UM ini mengaku sudah berwirausaha menjual buket bunga sejak 2 tahun yang lalu. Memang berjualan saat hari wisuda sudah menjadi program wirausaha di lingkungan kosnya. Keuntungan yang mereka peroleh mencapai angka jutaan dan itu dapat berlipat-lipat apabila wisuda berlangsung selama dua hari. “Sayangnya kali ini wisuda hanya berlangsung satu hari,” tambahnya lagi.
Teriakan seorang perempuan dari suatu stan di sebelah Stan konsumsi tiba-tiba memecah perhatian orang-orang yang berada di depannya.
“Pijat..pijaat, 15 menit sepuluh ribu..baju batik..baju batik..! ”
Ternyata stan itu adalah stan yang didirikan oleh Divisi Kewirausahaan Pendidikan Luar Biasa (PLB)  Fakultas Ilmu Pendidikan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah Universitas Negeri Malang.
“Kami tidak asal memijat karena kami mendapat pendidikan pijat di mata kuliah PLB. Kami membuka stan pijat ini dadakan mbak. Alhamdullilah peminatnya banyak, ” ucap Novia dengan muka berbinar. “Selain itu kami juga menjual baju batik, cemilan oleh-oleh, dan kerajinan dari Sekolah Luar Biasa Lawang,” tambahnya lagi. Kegiatan wirausaha ini memang ditujukan untuk mengenalkan produk dari Pendidikan Luar Biasa yang baru dibentuk tahun 2010 ini.
Selain hal-hal di atas, masih banyak lagi cerita dan hal-hal menarik yang terdapat di hari wisuda. Momen wisuda memang tidak hanya menjadi momen bahagia bagi para wisudawan dan keluarganya. Namun juga dapat membuka ladang rezeki bagi orang-orang di sekitarnya. Jeng

0 komentar:

Posting Komentar

Tinggalkan komentarmu ya..^_____^