artikel ini rencananya dimuat di Majalah Komunikasi edisi 282 yang akan datang..
Baru kali pertama kali bikin untuk dimuat di majalah,
sepertinya agak aneh.. :'|
mohon kritik dan sarannya ya.. :D
Sisi
Menarik di Hari Wisuda
Hari itu gedung yang bercat kuning itu terlihat
penuh sesak. Hilir mudik orang-orang berpakaian kebaya yang dibalut dengan toga
terlihat keluar masuk gedung. Suatu momen kemenangan bagi para mahasiswa sedang
dihelat disana. Wisuda memang merupakan momen puncak dari perjuangan mahasiswa
selama menempuh pendidikan di Universitas. Begitu pula yang tampak di
Universitas Negeri Malang pada hari Sabtu 15 September 2012. Rona-rona
kebahagiaan dan senyum mengembang
menghiasi raut muka para wisudawan dan wisudawati hari itu. Hawa di dalam
Gedung Cakrawala yang semakin panas saat hari menginjak siang tidak menyurutkan
semangat wisudawan. Benak mereka tidak karuan menunggu namanya dipanggil menuju
ke panggung untuk pengukuhan kelulusan mereka. Suatu kebanggaan tersendiri bagi
para wisudawan. Begitu pula dengan orang tua wisudawan yang duduk di tribun.
“Itu anak saya, sebentar lagi maju ke panggung, ”
ucap Ibu Adminah dengan semangat pada kru Majalah Komunikasi UM.
Perbincangan pun sempat terputus sesaat saat
pensiunan guru SD di Blitar ini berusaha mencari sosok anaknya, lulusan Program
Doktor Sastra Inggris.
“Rencananya bulan depan dia akan pergi ke India, ”
tambah Ibu Adminah lagi.
Matanya berkaca-kaca menunjukkan kebanggaan terhadap
anak keduanya itu. Usianya yang sudah memasuki tahun ke 70 tidak menyurutkan
semangat beliau menghadiri wisuda anaknya. Perasaan haru pun menyeruak saat
beliau menceritakan mengenai background keluarganya yang berkecukupan namun dapat
mengantar ketujuh anaknya hingga tingkat Universitas.
Ibu Adminah memang hanya satu
diantara ribuan orang tua lain yang berada di Graha Cakrawala hari itu. Namun
perasaan mereka sama, senang, bangga, dan haru melihat pencapaian anak mereka.
Tidak hanya di dalam gedung Graha Cakrawala, raut-raut bahagia juga terlihat di
muka para keluarga wisudawan yang berada di luar gedung. Karena keterbatasan
undangan, mereka terpaksa mengikuti jalannya wisuda melalui televisi yang telah
disediakan. Mereka tidak segan untuk duduk leyehan di lantai serambi Graha
Cakrawala. Suasana yang sangat ramai dan hawa panas tidak mengurangi minat para
keluarga dan teman wisudawan untuk menyimak acara wisuda di televisi.
Wisuda hari itu juga dimanfaatkan oleh sebagian
orang untuk mengais rezeki. Jalan Gombong yang biasanya lengang, hari itu penuh
sesak oleh penjual kaki lima seolah-olah sedang ada pasar disana. Tidak mau
kalah, banyak pula fotografer yang membuka studio foto dadakan. Selain makanan
dan minuman, buket bunga dan boneka juga tersedia di sepanjang Jalan Gombong.
Boneka Barbie yang berpakaian toga itu laris manis bak kacang goreng dibeli
oleh para orang tua dan kerabat sebagai hadiah bagi para wisudawan.
Namun ternyata tidak hanya warga umum, mahasiswa UM
sendiri pun banyak yang menjajakan barang jualan mereka.Salah satunya adalah
Mifta dari PLB (Pendidikan Luar Biasa) beserta teman-teman satu kosnya yang
berjualan buket bunga.
“Kami berjualan sejak jam 6 tadi pagi. Sampai
sekarang ada sekitar 30 orang yang membeli buket bunga kami,”ujar Mifta yang
juga diamini teman-temannya.
Mahasiswa aktif UM ini mengaku sudah berwirausaha
menjual buket bunga sejak 2 tahun yang lalu. Memang berjualan saat hari wisuda
sudah menjadi program wirausaha di lingkungan kosnya. Keuntungan yang mereka
peroleh mencapai angka jutaan dan itu dapat berlipat-lipat apabila wisuda
berlangsung selama dua hari. “Sayangnya kali ini wisuda hanya berlangsung satu
hari,” tambahnya lagi.
Teriakan seorang perempuan dari suatu stan di
sebelah Stan konsumsi tiba-tiba memecah perhatian orang-orang yang berada di
depannya.
“Pijat..pijaat, 15 menit sepuluh ribu..baju
batik..baju batik..! ”
Ternyata stan itu adalah stan yang didirikan oleh Divisi
Kewirausahaan Pendidikan Luar Biasa (PLB)
Fakultas Ilmu Pendidikan Kependidikan Sekolah Dasar dan Prasekolah
Universitas Negeri Malang.
“Kami tidak asal memijat karena kami mendapat pendidikan
pijat di mata kuliah PLB. Kami membuka stan pijat ini dadakan mbak.
Alhamdullilah peminatnya banyak, ” ucap Novia dengan muka berbinar. “Selain itu
kami juga menjual baju batik, cemilan oleh-oleh, dan kerajinan dari Sekolah
Luar Biasa Lawang,” tambahnya lagi. Kegiatan wirausaha ini memang ditujukan
untuk mengenalkan produk dari Pendidikan Luar Biasa yang baru dibentuk tahun
2010 ini.
Selain hal-hal di atas, masih banyak lagi cerita dan
hal-hal menarik yang terdapat di hari wisuda. Momen wisuda memang tidak hanya menjadi
momen bahagia bagi para wisudawan dan keluarganya. Namun juga dapat membuka
ladang rezeki bagi orang-orang di sekitarnya. Jeng
0 komentar:
Posting Komentar
Tinggalkan komentarmu ya..^_____^