Copyright © Days Journal
Design by Dzignine
Jumat, 03 April 2015

Kepasrahanmu

Kau baru tersadar di pagi hari
Berita itu ternyata tidak sampai padamu
Rasa sesal dan kecewa seketika muncul
Kitab sakti itu segera kau buka
Sembari mengandalkan short term memory
Tak tahukah kau bahwa itu sudah Terlambat?
Kau tersadar saat aku masuk ke dalam ruangan
Kau mulai mengiba seakan itu hidup dan matimu
Meminta sedikit waktu terakhir
Aku menggeleng
Taktik lawas macam itu sudah tidak berfungsi lagi
Aku memanggil..


Sorot matamu berubah, tegang bercampur ketakutan
Harapan namamu tidak terpanggil menjadi satu-satunya asa
Namun asa itu musnah begitu suara lantangku memanggil namamu
Di saat yang tidak trpanggil gembira dan berbondong bondong beranjak pergi..
Kau terlihat lunglai dan tanpa jiwa
Tidak ada jalan lain,
Begitu pikirmu
Saat yang ditunggu pun dimulai
Matamu mulai melihat ke sekitar
Harapanmu satu-satunya bertumpu pada mereka
Hei, tapi aku tidak mudah terkecoh
Kupusatkan perhatian ke arahmu
Kau pun salah tingkah
Sadar dengan situasi ini kau menggigit bibirmu
Keringat dingin mulai mengucur
Pandanganmu mulai kabur
Badanmu mendadak limbung
Kau mencoba pasrah dan mencoba menggali short term memory mu
Seadanya, iya seadanya saja, begitu pikirmu
.
.
.
Waktu berakhir
Kau bergerak dengan pandangan kosong ke arahku
Sebentar saja kau melihatku
Kemudian menarik nafas panjang yang mengandung kesedihan
Dengan nada lirih kau bertanya...

Bu.....remidinya kapan?
posted from Bloggeroid

2 komentar:

  1. Puisinya ngena sekali nih....
    Diksi dan kata-katanya tersusun dengan baik..

    Salam kenal, ini kunjungan pertama .. hehe.
    www.makruf[dot]com

    BalasHapus
  2. terimakasih, hadu padahal tidak jelas sekali..
    salam kenal juga ya.. :D

    BalasHapus

Tinggalkan komentarmu ya..^_____^