Copyright © Days Journal
Design by Dzignine
Senin, 30 September 2013

A Note

As people, we do must have a good relationship with others. According to Mifta’s posting last time, I got slightly an idea from different view, but maybe it has the same meaning. Mifta’s posting was about how we can not change people, whether its characteristic, personality, or the bad habit.
She said that…
"Mereka mungkin bisa berubah. Tapi itu hanya sesaat. And when they got a chance, saat ada celah, kemungkinan besar mereka akan kembali ke hal dan kebiasaan buruk yang ada dalam dirinya." - A friend of Mifta.
In the end the conclusion was..
Never put a very-high expectation that someday, they will change for you.

Rabu, 18 September 2013

Doa dari Seorang Asing

Kebahagiaan itu sederhana. Sesederhana saat kita mendapat senyuman dari orang lain yang tidak kita duga. Atau mengetahui ada orang yang sama sekali asing ternyata menunggu kehadiran kita.

Saya punya hobi baru beberapa bulan ini. Hobi yang mungkin agak aneh untuk ‘mbak-mbak’ kebanyakan…makan sendirian di warteg atau gerobak pinggir jalan. Banyak warteg-warteg dan gerobak yang saya sasar. Kebanyakan di lingkup kompleks rumah, di sekitar Perum Sawojajar. Entah bagaimana awalnya saya memulai hobi ini. Saya memang penggemar makanan berbahan dasar mie, terutama pangsit dan bakmie. Di Malang, ada beberapa warung atau resto yang menyediakan pangsit yang menurut saya paling enak se-Malang *lebay. Tapi semua lokasinya sangat jauh dari rumah dan kalau sewaktu-waktu ingin tidak bisa serta merta langsung kesana. Berbekal alasan itu, saya  trial error mencari pangsit enak di sekitar komplek rumah. Dengan siapa saya ber-trial error-ria? Dengan baju yang melekat di badan dan dompet di saku. haha. Saya lebih suka makan di warung atau gerobak. Karena irit? iyaa..dan suasananya lebih akrab karena kita bisa berinteraksi dengan berbagai macam orang.

2013-09-18 14.17.43Dari beberapa warung yang saya datangi, ada satu gerobak pangsit di sebelah TELKOM Sawojajar yang jadi favorit saya. Pertemuan saya dengan Gerobak pangsit yang disupiri oleh seorang bapak tua berumur sekitar 60-an itu kalau tidak salah saat pulang dari Kampus, seusai bimbingan skripsi di awal tahun 2013. Awalnya saya bungkus bawa pulang. Ternyata citarasa pangsit itu pas dengan selera saya, jadilah saya langganan beli pangsit disana. Gerobak pangsitnya seperti gerobak-gerobak pangsit PKL pada umumnya. Gerobak itu menempati spot dagang sayur.

Kamis, 12 September 2013

Graduation Day 7/9/13

Akhirnya, hari yang ditunggu-tunggu tiba. Walau sudah resmi melepas predikat mahasiswa Bulan Juli kemarin, tapi rasanya belum lengkap bila belum wisuda. Jadi, ini dia pengukuhan kelulusan kami, 13 biji member Pendtoffa 2009, tanggal 7 September 2013 di Graha Cakrawala Universitas Negeri Malang. congrats-onion-head-emoticon
DSC_0003
*senyumnya ngga ikhlas banget mbak.. bird-onion-head-emoticon
Senin, 09 September 2013

Seni Dalam Doa

Berdoa.. sesuatu yang kita lakukan setiap hari. Tidak memandang agama dan kepercayaan apa yang kita anut. Semua orang pastinya berdoa sesuatu yang positif, atau  berharap akan datangnya sesuatu yang positif. Seperti misalnya, setelah bekerja keras, atau berusaha sebaik mungkin, maka kita sebagai umat Islam diwajibkan untuk bertawakkal, menyerahkan semua keputusan kepada Allah. Bila berhasil, maka Alhamdullilah, bila gagal, maka itu adalah jalan yang terbaik bagi kita, dan pasti ada rejeki lain yang menunggu di tempat lainnya.

Ada doa yang sering kita panjatkan sehari-hari, misalnya pada doa setelah sholat pada umat Islam, doa untuk orang tua, doa untuk diri sendiri, ditambah doa-doa lain yang terkadang bersifat egoistis. Egoistis disini maksudnya, si pendoa hanya berdoa untuk dirinya sendiri maupun keluarganya sendiri. Setidaknya itu dipraktekkan saat masih kecil, dan belum memahami esensi dari doa itu sendiri. Saat kecil kita dibimbing untuk menyuarakan doa dengan suara lantang. Selain agar mudah menghapal, menyuarakan doa dimaksudkan agar kita terbiasa untuk berdoa sebelum dan sesudah melakukan kegiatan apapun.

Semakin beranjak dewasa, kita makin memahami seni dari doa. Tidak hanya doa yang terpusat pada diri sendiri, tapi pada orang lain yang bukan keluarga bahkan orang yang tidak dikenal. Orang yang sekedar lewat di hidup kita atau bahkan orang yang menyakiti kita. Mendoakan seseorang, mengharapkan kebahagiaannya dengan orang-orang di sekelilingnya, berharap agar ia tetap pada jalan-Nya, tanpa menyuarakannya, tanpa ada yang tahu. Sungguh indah bukan?

Tanpa harus melihat atau berusaha untuk tahu keadaannya, cukup hanya mendoakannya. Yakin bahwa Allah akan mengabulkannya cepat atau lambat. Dan suatu hari, bisa jadi saat kita dipertemukan dengan subyek atau obyek yang kita doakan, dia berada pada situasi yang sesuai dengan apa yang kita harapkan dalam doa. Maka semuanya akan yakin, bahwa Allah telah bekerja. Maka takperlulah mengumbar doa, karena seni dalam doa adalah pada ke-diam-annya. Saat hanya si pendoa dan Allah yang mengetahuinya. relax2-onion-head-emoticon


-ajeng-